Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Rintik hujan, putu Bambu dan lolongan nya yang kesepian

malam ini bogor hujan (lagi), rasa-rasanya sama seperti mungkin yang dirasakan forest gump, selama tinggal di bogor, rasanya hujan bukan hanya satu jenis, ada hujan besar yang berpetir dan menyeramkan mirip seperti bapak tua gendut besar tukang marah-marah tapi biasanya marahnya cuma sebentar, ada hujan kecil rintik-rintik halus, mirip perempuan cantik tukang gosip yang kalau cerita bisa berjam-jam, ada hujan sedang tidak terlalu rintik tp belum terlalu besar tapi bikin kepala basah dan pusing kepala, kelakuannya mirip orang-orang pada umumnya, normal, tapi kalu terlalu dekat kadang bisa bikin bingung dan sakit kepala, hujan tapi panas mirip anak muda yang malu malu tapi galau (-_______-''), hahhhhh banyak sekali jenis hujan di Bogor. malam ini hujannya mirip rintik rintik besar, berangin dan awet seharian. mudah mudahan ketika reda nanti tidak ada serangan peluru dan meriam yang menyerang kita semua seperti film forest gump.
hujan malam ini bikin semua orang malas keluar rumah, jalanan sepi, becek dan basah. hanya ada satu suara di luar yang terdengar sangat mencolok, selain suara hujan yang mendominasi tapi enak didengar (Really, sound of the rain is one of my favourite melody, it just sound so peace). suaratuuuuuuuuuuuuuuuuu uwuwuwuwuwuuuuuu panjang dan melolong, suara yang biasanya disertai dengan semburan api lampu petromak? (Saya ga tau lampu  api tukang putu itu namanya apa). tapi suaranya terdengar kesepian sekali. tuuttt tuuuutt melolong-lolong berkompetisi bersama suara hujan, suara kesepian yang berusaha dan mencoba menarik perhatian perut perut kosong yang ingin diisi oleh manisnya putu bambu.
i dont know, but it is just me who think that sound hear so lonely? iseng iseng saya mencari keterangan tentang putu bambu di google,and guess what? i found teh fact that the famous putu bambu is originally from medan (sumatera utara) ahhhhhh... i found the answers, why i feel the tone of putu bambu sound so lonely, mungkin hanya saya yang merasa kesepian, mungkin suara putu bambu itu refleksi suara hati saya, suara kesepian yang rindu untuk pulang, suara kampung halaman yang memanggil untuk pulang,seperti halnya suara putu bambu yang mencari perhatian kepada perut untuk diisi olehnya. seperti saya dulu waktu merengek rengek mencari perhatian bapak buat beli jajan putu bambu dan putu mayang untuk dimakan bersama kakak kakak saya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar